Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Ditemukan di dekat Kota Palembang dan berangka tahun 683 Masehi. Berisi cerita tentang Raja Sriwijaya (Dapunta Hyang) yang mengadakan perjalanan suci dari Minanga Tamwan untuk mendapatkan Siddhayatra dan keberhasilnya memakmurkan Kerajaan Srwijaya.
2. Prasasti Talang Tuo
Ditemukan di sebelah barat Kota Palembang dan berangka tahun 684 Masehi. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Srikseta oleh Raja Dapunta Hyang untuk kemamkmuran rakyat.
3. Prasasti Telaga Batu
Ditemukan di dekat Kota Palembang dan tidak berangka tahun. Prasasti ini menceritakan tentang kutukan-kutukan terhadap siapa pun yang melakukan kejahatan dan yang tidak taat terhadap raja.
4. Prasasti Karang Berahi
Ditemukan di Karang Berahi (Provinsi Jambi) dan berangka tahun 868 Masehi. Prasasti ini menceritakan tentang permintaan kepada dewa untuk menghukum setiap orang yang orang melakukan kejahatan terhadap Kerajaan Sriwijaya.
5. Prasasti Kota Kapur
Ditemukan di Kota Kapur (Pulau Bangka) dan berangka tahun 686 Masehi. Prasasti ini menceritakan tentang usaha Kerajaan Sriwijaya dalam menundukkan Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Tarumanegara yang dianggap tidak setia kepada Kerajaan Sriwijaya.
6. Prasasti Palas Pasemah
Ditemukan di Palas Pasemah (Provinsi Lampung) dan tidak berangka tahun. Prasasti ini mencertitakan bahwa daerah Lampung Selatan telah diduduki oleh Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke-7 Masehi.
7. Prasasti Bukit Siguntang
Bukit Siguntang berada di Kota Palembang merupakan komplek pemakaman raja-raja Kerajaan Sriwijaya. Ditemukan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dalam bentuk arca Budha Sakyamurni yang mengunakan jubah dan Prasasti Bukit Siguntang berisikan tentang peperangan yang banyak merenggut nyawa.
8. Prasasti Amoghapasha
Ditemukan di provinsi Jambi dan berangka tahun 1286 M. Isi dari prasasti ini menyebutkan bahwa raja. Kertanegara telah menghadiahkan arca amogapasha pada raja Suwarnabhumi yang bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Raja dan rakyatnya sangat gembira.
Ditemukan di provinsi Jambi dan berangka tahun 1286 M. Isi dari prasasti ini menyebutkan bahwa raja. Kertanegara telah menghadiahkan arca amogapasha pada raja Suwarnabhumi yang bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Raja dan rakyatnya sangat gembira.
B. Ditemukan di Luar Indonesia
1. Prasasti Ligor
Ditemukan di Tanah Genting (Thailand) dan berangka tahun 775 Masehi. Prasasti ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan bersisi tentang bangunan Trisamaya Caiya (bangunan suci yang terbuat dari batu bata untuk Budha), Awalokiteswara, dan Wajrapani. Bagian belakang berisi tentang RRaja Wisnu dan keluarga Sri Maharaja Syailendra.
2. Prasasti Katon
Ditemukan di Kanton (China) dan berangka tahun 1079 Masehi. Berisi tentang bantuan Raja Sriwijaya dalam memperbaiki sebuh kuil agama Thao di Kanton.
Ditemukan di Kanton (China) dan berangka tahun 1079 Masehi. Berisi tentang bantuan Raja Sriwijaya dalam memperbaiki sebuh kuil agama Thao di Kanton.
3. Prasasti Nalanda,
Ditemukan di Benggala (India) dan berangka tahun 860 Masehi. Prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa yang membangun tempat tinggal untuk para pelajar dan sebuah biara di Benggala.
4. Piagam Leiden
Ditemukan di India dan berangka tahun 1006 M. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja kerajaan Cola yang bernama Rajakesariwarman yang dikenal dengan Raja raja I. Isinya menyebutkan bahwa pada tahun 1006 M, Marawijayatunggawarman meresmikan wihara di India yang diberi nama Cudamaniwarmavihara atas ijin dari Rajakesariwarman, raja-raja I dari Cola.
5. Prasasti Srilanka
Diperkirakan dibuat pada abad XII. Dalam prasasti ini menyebutkan bahwa Suryanaraya dari wangsa Malayupura dinobatkan sebagai maharaja di Suwarnapura. Pangeran Suryanarayana menundukkan Manabhramana.
Diperkirakan dibuat pada abad XII. Dalam prasasti ini menyebutkan bahwa Suryanaraya dari wangsa Malayupura dinobatkan sebagai maharaja di Suwarnapura. Pangeran Suryanarayana menundukkan Manabhramana.
6. Prasasti Grahi
Berangka tahun 1183 M dan menyebutkan nama seorang raja Srimat Trilokyaraja Maulibhusanawarmadewa memerintahkan mahasenapati Jalanai yang memerintah Grahi untuk membuat arca Budha.
Berangka tahun 1183 M dan menyebutkan nama seorang raja Srimat Trilokyaraja Maulibhusanawarmadewa memerintahkan mahasenapati Jalanai yang memerintah Grahi untuk membuat arca Budha.
7. Prasasti Chaiya
Ditemukan di Candra Bhanu (Malaysia Barat) dan berangka tahun 1230 M. Menyebutkan tentang raja Tambralingga, Candra Bhanu, Sri Dharmaraja menyamakan diri dengan raja Asoka, jasa-jasanya terhadap umat manusia disamakan dengan bulan dan matahari.
Ditemukan di Candra Bhanu (Malaysia Barat) dan berangka tahun 1230 M. Menyebutkan tentang raja Tambralingga, Candra Bhanu, Sri Dharmaraja menyamakan diri dengan raja Asoka, jasa-jasanya terhadap umat manusia disamakan dengan bulan dan matahari.
8. Prasasti Tanjore
Ditemukan di India dan berangka tahun 1030 M. Dibuat oleh raja Cola yang bernama Rajendracoladewa. Disebutkan bahwa pada tahun 1017 M pasukannya menyerang kerajaan Swarnabhumi (Sumatera). Serangan itu diulang kembali pada tahun 1025, rajanya yang bernama Sanggramawijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Cola, tetapi akhirnya Sanggramawijaya dilepaskan.
Ditemukan di India dan berangka tahun 1030 M. Dibuat oleh raja Cola yang bernama Rajendracoladewa. Disebutkan bahwa pada tahun 1017 M pasukannya menyerang kerajaan Swarnabhumi (Sumatera). Serangan itu diulang kembali pada tahun 1025, rajanya yang bernama Sanggramawijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Cola, tetapi akhirnya Sanggramawijaya dilepaskan.
9. Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Propinsi Riau, sekitar 128 Km. Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Provinsi Riau. Candi ini bernuansa Buddhistis. Hal tersebut merupakan petunjuk bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar